Sabtu, 20 September 2014

Teknik Menulis Berita Bagi Wartawan Pelajar

Sebelum berdiskusi tentang teknik menulis berita, alangkah baiknya mengenal terlebih dahulu jenis-jenis berita. Pengenalan jenis berita itu penting agar seorang wartawan bisa merencanakan reportase dalam untuk kepentingan berita tertentu. Pada prinsipnya berita itu hanya terbagi menjadi dua, yakni berita keras (straight news) atau spot news dan berita ringan (soft news). Namun, dalam seiring dengan perkembangan ilmu jurnalistik, klasifikasi berita bisa ditambahkan, seperti berita investigasi (investigation reporting) dan berita mendalam (indepth news). Tiga jenis berita terakhir yang disebutkan dapat dikategorikan sebagai feature.
Berita keras atau straight news merupakan informasi atau fakta yang disajikan apa adanya, lugas, tegas, ringkas, jelas, padat, objektif, berimbang, akurat, dengan tulisan yang tidak berbunga-bunga. Berita keras biasanya disuguhkan terkait dengan fakta aktual, terkini, dan seterusnya (lihat nilai berita).
Ada rumus tertentu dalam penulisan berita keras yang dikenal dengan istilah piramida terbalik. Pada lajur header dalam straight news harus menjadi kunci sebuah informasi. Dalam satu paragraf lead harus memuat semua pertanyaan yang terstruktur dengan rumus 5W+1H (what, who, where, when, why, + how). Sementara, informasi dalam body dan seterusnya sampai foot merupakan informasi penjelas, informasi tambahan, dan informasi yang berkaitan dengan apa yang ada dalam lead.
a)      Siapa (who): Siapa yang diberitakan dalam berita? Dapatkanlah nama lengkap dari orang-orang yang terlibat dan selalu memastikan ejaannya untuk ketelitian, termasuk pangkat, gelar, dan seterusnya.
b)      Apa (what): Apa permasalahan/kejadian yang terdapat dalam berita? Dapatkan cerita tentang apa yang terjadi atau kronologi kejadian.
c)      Kapan (when): Kapan kejadiannya? Catatlah hari dan waktu dari peristiwa itu.
d)      Di mana (where): Di mana lokasinya? Dapatkan lokasi kejadian dan gambarkanlah.
e)      e.Mengapa (why): Mengapa terjadi peristiwa itu? Mengerti apa yang menjadi penyebab peristiwa itu. Apa yang menyebabkan konflik dan bila ada bagaimana pemecahannya.
f)       Bagaimana (how): Bagaimana berlangsungnya peristiwa itu? Cari lebih banyak informasi tentang peristiwa itu. Bagaimana itu bisa terjadi?
Berita yang tidak memenuhi persyaratan teknis akan membingungkan pembaca, karena tidak tersaji dengan lengkap. Jadi, kelengkapan data dalam sebuah berita dapat diukur dengan mengajukan enam pertanyaan dari rumusan 5W + 1H, sebagai persyaratan teknis.
Berita ringan adalah informasi yang disajikan dengan ringan, mengalir, enak, dengan kata-kata yang berbunga-bunga, tetapi tidak bertele-tele dan tetap memerhatikan kaidah jurnalistik yang benar. Dalam penulisan berita ringan tidak terpancang pada piramida terbaik dan ada terstruktur seperti dalam straight. Bentuk piramidanya bisa berubah-ubah dan penempatan lead (informasi penting) bisa diletakkan di atas atau tengah. Kuncinya, pembaca dirangsang untuk terus penasaran sehingga mau membaca informasi itu sampai tuntas.
Berita investigasi merupakan berita dengan muatan informasi yang berat, hasil investigasi, lugas, tegas, tetapi menggunakan format dan struktur berita ringan. Demikian pula indepth news juga memberikan informasi yang apa adanya, mengupas berbagai sisi tentang isu yang diangkat, tanpa memperhatikan struktur piramida terbalik. Informasi yang tidak terstruktur itulah disebut feature. Dalam perkembangan lebih lanjut dikenal istilah baru, yakni jurnalisme sastrawi. Pendekatan jurnalistik yang mengadopsi cara kerja ilmu sastra.

Bahan Berita
Sebelum membuat tulisan tentang berita-berita tersebut di atas, maka seorang wartawan harus menyiapkan bahan. Bahan berita ini dihasilkan dari kegiatan reportase. Teknis reportase sudah dikupas dalam pertemuan sebelumnya. Beberapa hal yang bisa dijadikan bahan reportase itu di antaranya (1) kejadian yang tak terduga timbulnya; (2) kasus-kasus; (3) pendapat cendekiwan; (4) diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan; (5) sisi-sisi kehidupan yang human interest.
Bahan-bahan tersebut bisa didapatkan dengan melakukan (1) pengamatan langsung wartawan (observasi), (2) informasi lisan dari orang-orang (wawancara), (3) informasi tertulis/bahan-bahan tertulis (buku, Internet, pengumuman, dll).
Pilihan diksi atau kata dalam menyusun sebuah kalimat menjadi penting dalam karya jurnalistik. Kalimat-kalimat yang digunakan lebih baik memenuhi kaidah bahasa jurnalistik. Setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan berita, yakni pertama, menggunakan kalimat yang pendek agar mudah dimengerti pembaca dengan struktur SPOK. Satu kaliman berisi satu ide. Kedua, lebih baik menggunakan kalimat aktif daripada kalimat pasif agar tulisan itu menjadi hidup. Penggunaan kalimat aktif hanya memberi tekanan atas objek atau subjek yang ditulis. Ketiga, gunakanlah bahasa yang positif untuk mempertegas isi informasi.

Menulis Feature
Penulisan feature bertujuan untuk menghibur melalui penggunaan materi yang menarik. Tulisan feature lebih mengungkapkan pada sesuatu atau hal di balik layar, sisi lain dari sebuah peristiwa, atau sesuatu yang unik menggelitik yang tidak tertuang dalam straight news. Feature itu merupakan karya kreatif yang cenderung subjektif dan mencoba memainkan emosi pembaca. Alur cerita dibangun seperti cerpen atau novel atau bertutur dengan mengalir indah. Sesuatu objek yang menarik dijelaskan secara detail dari berbagai sudut. Tapi, feature bukanlah karya fiksi karena informasi yang disajikan tetap akurat, clear dan balance.
Berikut beberapa contoh isu yang bisa dijadikan tulisan feature;
1. Feature kepribadian (Profil)
Profil mengungkap manusia yang menarik. Misalnya, tentang perjalanan hidup seseorang secara dramatik, melalui berbagai liku-liku, kemudian mencapai karir yang istimewa dan sukses atau menjadi terkenal karena kepribadian mereka yang penuh warna. Lebih lengkap bila dalam tulisan profil itu dilengkapi dengan biodata dan kutipan-kutipan dari sumber. Dengan membaca feature profil, seolah-olah pembaca bertemu dengan tokoh tersebut.

2. Feature sejarah
Feature sejarah memperingati tanggal-tanggal dari peristiwa penting, seperti proklamasi
kemerdekaan, pemboman Hiroshima atau pembunuhan jenderal-jenderal revolusi, peringatan 100 tahun lahir atau meninggalnya seorang tokoh. Seorang penulis feature yang bagus akan mengkaji lebih tentang peristiwa-peristiwa itu dengan sumber dokumen atau arsip dan wawancara pelaku sejarah.

3. Fature petualangan
Feature petualangan melukiskan pengalaman-pengalaman istimewa dan mencengangkan, seperti pengalaman seseorang yang selamat dari sebuah kecelakaan pesawat, mendaki
gunung, berlayar keliling dunia, pengalaman ikut dalam peperangan, dll.

Contoh penulisan lead dalam karya feature;
a.      Lead Ringkasan
Lead ini memulasi sebuah tulisan dengan inti ceritanya. “Walaupun dengan tangan buntung, Pak Saleh sama sekali tak merasa rendah diri bekerja sebagai tukang parkir di depan kampus itu.” Dengan lead tersebut, pembaca bisa menebak kisah yang diangkat dalam feature.
b.      Lead Bercerita
Lead ini menciptakan suatu suasana dan membenamkan pembaca seperti ikut jadi tokohnya. “Anggota Reserse itu melihat dengan tajam ke arah senjata lelaki di depannya. Secepat kilat ia meloncat ke samping dan mendepak senjata lawannya sambil menembakkan pistolnya. Dor... Preman itu tergeletak sementara banyak orang tercengang ketakutan menyaksikan adegan sekejap itu .....” Pembaca masih bertanya apa yang terjadi. Padahal feature itu bercerita tentang operasi pembersihan preman-preman yang selama ini mengacau lingkungan pemukiman itu.
c.       Lead Deskriptif
Lead ini menceritakan gambaran dalam pembaca tentang suatu tokoh atau suatu kejadian (profil). “Keringat mengucur di muka lelaki tua yang tangannya buntung itu, sementara pemilik kendaraan merelakan uang kembalinya yang hanya dua ratus rupiah. Namun lelaki itu tetap saja merogoh saku dengan tangan kirinya yang normal, mengambil dua koin ratusan. Pak Saleh, tukang parkir yang bertangan sebelah itu, tak ingin dikasihani .....”
d.      Lead Kutipan
Lead ini bisa menarik jika kutipannya harus memusatkan diri pada inti cerita berikutnya dan tidak klise. "Saya lebih baik tetap tinggal di penjara, dibandingkan bebas dengan pengampunan. Apanya yang diampuni, saya kan tak pernah bersalah," kata Sri Bintang Pamungkas ketika akan dibebaskan dari LP Cipinang. Walau begitu, Sri Bintang toh mau juga keluar penjara dijemput anak-istri....
e.      Lead Pertanyaan
Lead ini menantang rasa ingin tahu pembaca, asal dipergunakan dengan tepat dan pertanyaannya wajar saja. Lead begini sebaiknya satu alinea dan satu kalimat, dan kalimat berikutnya sudah alinea baru. “Untuk apa mahasiswa dilatih jurnalistik?Memang ada yang sinis dengan Pekan Jurnalistik Pelajar yang diadakan ini.”
f.        Lead Menuding
Lead ini berusaha berkomunikasi langsung dengan pembaca dan ciri-cirinya adalah ada kata "Anda" atau "Saudara". Pembaca sengaja dibawa untuk menjadi bagian cerita, walau pembaca itu tidak terlibat pada persoalan. Saudara mengira sudah menjadi orang yang baik di negeri ini. Padahal, belum tentu. Pernahkah Saudara menggunakan jembatan penyeberangan kalau melintas di jalan? Pernahkah Saudara naik ke bus kota dari pintu depan dan tertib keluar dari pintu belakang?
g.      Lead Penggoda
Lead ini hanya sekadar menggoda dengan sedikit bergurau. Tujuannya untuk menggaet pembaca agar secara tidak sadar dijebak ke baris berikutnya. Lead ini juga tidak memberi tahu, cerita apa yang disuguhkan karena masih teka-teki.
Kampanye menulis surat di masa pemerintahan Presiden Soeharto ternyata berhasil baik dan membekas sampai saat ini. Bukan saja anak-anak sekolah yang gemar menulis surat, tetapi juga para pejabat tinggi di masa itu keranjingan menulis surat.
Nah, sampai di sini pembaca masih sulit menebak, tulisan apa ini? Alinea berikutnya:Kini, ada surat yang membekas dan menimbulkan masalah bagi rakyat kecil. Yakni, surat sakti Menteri PU kepada Gubernur DKI agar putra Soeharto, Sigit, diajak berkongsi untuk menangani PDAM DKI Jakarta. Ternyata bukannya menyetor uang tetapi mengambil uang setoran PDAM dalam jumlah milyaran.... dan seterusnya.
h.      Lead Nyentrik
Lead ini nyentrik, ekstrim, bisa berbentuk puisi atau sepotong kata-kata pendek. Hanya baik jika seluruh cerita bergaya lincah dan hidup cara penyajiannya. Reformasi total. Mundur. Sidang Istimewa. Tegakkan hukum. Hapus KKN. Teriakan itu bersahut-sahutan dari sejumlah mahasiswa di halaman gedung DPR/MPR untuk menyampaikan aspirasi rakyat ....


***Selamat menulis***

0 komentar:

Posting Komentar