Tips dan cara menjadi wartawan handal itu cukup mudah kalau
mengetahui ilmunya. Bagi kamu yang ingin terjun di dunia jurnalistik tidak
perlu harus kuliah di jurusan komunikasi atau publisitik tetapi cukup dengan
memahami ritme kerja dan teknik kerja di bidang jurnalistik. Banyak wartawan
yang sukses dan meraih penghargaan ternyata bukan alumni komunikasi atau
publisitik. Latar belakang pendidikan mereka macam-macam, bahkan ada yang
jebolan ilmu statistik.
Bagaimana ritme kerjanya?
Seorang wartawan dituntut bisa menangkap berbagai informasi
dan dituangkan dalam bentuk tulisan. Tidak cukup hanya bisa menulis tetapi juga
bisa mencari informasi apa saja yang layak dikabarkan ke publik serta
menyesuaikan batasan waktu (deadline).
Ritme kerja wartawan tidak mengenal waktu karena harus siap (stand by) selama 24 jam per hari. Kapan
pun ada peristiwa, wartawan harus langsung datang ke lokasi. Berikut aktivitas
yang dilakukan wartawan setiap harinya
1.
Menyiapkan tema yang akan dicari atau ditulis
esok hari.
2.
Mencari bahan terkait tema yang akan ditulis
sebagai referensi.
3.
Membuat janjian dengan narasumber atau berencana
mencegat narasumber pada suatu waktu/kegiatan tertentu.
4.
Mengembangkan jaringan dengan narasumber mana
pun setiap hari, misalnya dengan kepolisian, unit penanggulangan bencana alam,
dan instansi lainnya.
5.
Himpun narasumber sebanyak-banyaknya dengan menyimpan
nomor telepon, HP, WA, pin BBM, sampai alamat email.
6.
Jangan sekali-kali menerima amplop karena hal
itu akan merendahkan martabat dan kredibilitas wartawan.
Bagaimana teknik kerjanya?
Teknik kerja wartawan pada dasarnya terbagi menjadi dua
kegiatan, yakni reportase dan
penulisan. Reportase merupakan proses menghimpun
data baik lisan atau tertulis dan mengumpulkan fakta visual, hasil survei, dan
wawancara kemudian diolah dan disusun secara sistematis dengan pendekatan 5W+1H
. Sementara teknis penulisan merupakan penyajian data dan fakta secara
sistematis dengan rumus piramida terbalik dan pendekatan 5W+1H dalam bentuk
tulisan.
Bagi calon wartawan cukup tidak bisa langsung bisa mengikuti
teknik kerja wartawan itu. Sejumlah perusahaan penerbitan maintream biasanya memberlakukan program magang bagi para mahasiswa
yang ingin belajar teknik menjadi wartawan. Kemudian perusahaan juga membuka training bagi calon wartawan untuk
beraktualisasi dengan seleksi alam untuk menjadi wartawan. Biasanya perusahaan
penerbitan membutuhkan waktu setahun untuk mengetahui kualifikasi wartawan yang
dibutuhkan. Bagi calon wartawan yang tidak memenuhi kualifikasi bisa diputus
hubungan kerja sewaktu-waktu.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat guys. Selamat mencoba ya.... (ok)