Aksi Pemilu Damai

Para anggota dan staf Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Solo mengadakan aksi galang tanda tangan untuk mewujudkan pemilu legislatif (Pileg) 2014 yang damai di Hotel Dana, Jl. Slamet Riyadi, Solo, Maret 2014

Pacuan Kuda

Tiga orang remaja memacu kudanya tanpa menggunakan pelana dan pedal dalam lomba pacuan kuda.

David S. Broder

Seorang wartawan Washington Post yang menulis buku berjudul "Berita di Balik Berita" yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan di Jakarta, 1996 lalu.

Roger Mudd

Seorang wartawan senior Amerika Serikat yang malang melintang di dunia jurnalistik sejak tahun 1980-an.

Protes Pendirian Tower

Puluhan warga Mojosongo menggelar aksi unjuk rasa menolak perpanjangan izin operasional tower di Kampung Debegan, Mojosongo, Jebres, Solo, 2013 lalu. Mereka meminta pengelola tower telekomunikasi itu dirobohkan karena izinnya sudah habis.

Rabu, 10 Februari 2016

Tips dan cara menjadi wartawan handal


Tips dan cara menjadi wartawan handal itu cukup mudah kalau mengetahui ilmunya. Bagi kamu yang ingin terjun di dunia jurnalistik tidak perlu harus kuliah di jurusan komunikasi atau publisitik tetapi cukup dengan memahami ritme kerja dan teknik kerja di bidang jurnalistik. Banyak wartawan yang sukses dan meraih penghargaan ternyata bukan alumni komunikasi atau publisitik. Latar belakang pendidikan mereka macam-macam, bahkan ada yang jebolan ilmu statistik.
Bagaimana ritme kerjanya?
Seorang wartawan dituntut bisa menangkap berbagai informasi dan dituangkan dalam bentuk tulisan. Tidak cukup hanya bisa menulis tetapi juga bisa mencari informasi apa saja yang layak dikabarkan ke publik serta menyesuaikan batasan waktu (deadline). Ritme kerja wartawan tidak mengenal waktu karena harus siap (stand by) selama 24 jam per hari. Kapan pun ada peristiwa, wartawan harus langsung datang ke lokasi. Berikut aktivitas yang dilakukan wartawan setiap harinya
1.       Menyiapkan tema yang akan dicari atau ditulis esok hari.
2.       Mencari bahan terkait tema yang akan ditulis sebagai referensi.
3.       Membuat janjian dengan narasumber atau berencana mencegat narasumber pada suatu waktu/kegiatan tertentu.
4.       Mengembangkan jaringan dengan narasumber mana pun setiap hari, misalnya dengan kepolisian, unit penanggulangan bencana alam, dan instansi lainnya.
5.       Himpun narasumber sebanyak-banyaknya dengan menyimpan nomor telepon, HP, WA, pin BBM, sampai alamat email.
6.       Jangan sekali-kali menerima amplop karena hal itu akan merendahkan martabat dan kredibilitas wartawan.

Bagaimana teknik kerjanya?
Teknik kerja wartawan pada dasarnya terbagi menjadi dua kegiatan, yakni reportase dan penulisan. Reportase merupakan proses menghimpun data baik lisan atau tertulis dan mengumpulkan fakta visual, hasil survei, dan wawancara kemudian diolah dan disusun secara sistematis dengan pendekatan 5W+1H . Sementara teknis penulisan merupakan penyajian data dan fakta secara sistematis dengan rumus piramida terbalik dan pendekatan 5W+1H dalam bentuk tulisan.
Bagi calon wartawan cukup tidak bisa langsung bisa mengikuti teknik kerja wartawan itu. Sejumlah perusahaan penerbitan maintream biasanya memberlakukan program magang bagi para mahasiswa yang ingin belajar teknik menjadi wartawan. Kemudian perusahaan juga membuka training bagi calon wartawan untuk beraktualisasi dengan seleksi alam untuk menjadi wartawan. Biasanya perusahaan penerbitan membutuhkan waktu setahun untuk mengetahui kualifikasi wartawan yang dibutuhkan. Bagi calon wartawan yang tidak memenuhi kualifikasi bisa diputus hubungan kerja sewaktu-waktu.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat guys. Selamat mencoba ya.... (ok)